Biografi Soekarno, Presiden Pertama Indonesia
Masa Remaja Soekarno
Namun ia di pindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche Lagere School) yang setingkat sekolah dasar. Dan untuk di persiapkan masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya. Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah HOS Cokroaminoto yang merupakan kawan dari ayahnya.
H.O.S Cokroaminoto di kenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto lah ia berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis.
Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso
Dalam Biografi Soekarno yang banyak di tulis, Di rumah HOS Cokroaminoto, Soekarno akrab dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun. Mereka bertiga kelak di kenal sebagai tokoh berhaluan komunis yang memimpin pemberontakan PKI di Madiun.
Selain itu Soekarno juga berteman akrab dengan Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan memimpin pemberontakan melawannya saat menjadi Presiden.
Meskipun pada akhirnya ia sendiri yang menandatangani persetujuan eksekusi mati terhadap Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya ketika masih muda.
Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu dan belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Di sini jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar.
Ia juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo. Dan kemudian organisasi ini berubah nama menjadi Jong Java. Ia bahkan aktif sebagai penulis di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang di kelola oleh Cokroaminoto.
Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar berpidato. Meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS, Ia mendapat banyak ilmu pengetahuan
Pernikahan Pertama
Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Ia kemudian pindah ke Bandung dan tinggal di rumah Haji Sanusi. Di sini Ia kemudian akrab dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Ia kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi Bandung) seperti sekarang.
Di tahun yang sama yakni 1921, Soekarno menikah dengan Siti Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto. Ia sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di THS.
Namun di tahun 1922 ia mendaftar lagi dan mulai kuliah lagi di THS. Beliau lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Ir (Insinyur) yang kemudian akrab dipanggil dengan nama Ir Soekarno.
Tamat dari THS, Ia mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari yang mengerjakan desain dan rancang bangunan. Ia juga bekerja sama dengan Ir. Rooseno merancang dan membangun rumah.
Selama di Bandung, Ia mendirikan Algemeene Studie Club (ASC). ASC ini kemudian menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927.
Di sini ia kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.