Biografi Soekarno, Presiden Pertama Indonesia

waktu baca 13 menit

Soekarno dan Pembelaan “Indonesia Menggugat”

Dalam sejarah presiden Soekarno, di ketahui bahwa kasusnya di sidangkan oleh Belanda melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu yaitu pada tanggal 18 Desember 1930.

Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama “Indonesia Menggugat” yang terkenal. Di mana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI bentukannya di bubarkan pada bulan Juli 1930.

Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Ia kemudian bergabung dengan Partindo tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian di daulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali di tangkap oleh Belanda dan kemudian di asingkan ke Flores.

Pada tahun 1938, ia kemudian di buang ke Bengkulu, di sini Soekarno bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia.

Di Bengkulu juga ia kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya dan ibu negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari Hassan Din yang mengajaknya untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.

Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk menyerbu Indonesia. Soekarno yang sempat akan di pindahkan oleh Belanda ke Australia namun gagal setelah di cegat oleh Jepang.

Ia kemudian kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkannya berserta pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.

Soekarno dan Jepang

Dalam Biografi Soekarno di ketahui bahwa Jepang berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Jepang bahkan menunjuknya untuk memimpin tim persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI.

Karena itu juga ia bahkan sempat terbang ke Jepang untuk bertemu dengan Kaisar Hirohito. ia terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan agar Indonesia segera di beri kemerdekaan.

Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia di lakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia. Ia juga ikut dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo.

Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat, Vietnam.

Di sana mereka menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua.

Leave your vote

Tinggalkan Balasan

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.