Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
bikinseru.com | BJ Habibie di kenal dengan dengan nama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie. Ia biasa di sapa dengan nama Rudy. Habibie merupakan salah satu orang yang paling jenius yang pernah di miliki di Indonesia. Mantan presiden Indonesia ke III ini juga pernah memimpin perkembangan teknologi Indonesia.
Ia juga merupakan pria yang di kenal sangat ahli dalam teknologi pesawat terbang. Karena kecerdasan yang di milikinya dan jasanya dalam kemajuan teknologi Indonesia, Habibie kemudian di kenal sebagai ‘Bapak Teknologi Indonesia.
Nama lengkapnya adalah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Ia di lahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil dan RA. Tuti Marini Puspowardojo.
Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun pada tanggal 12 Mei 1962 ini di karuniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie di lalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah di tunjukkannya sejak kanak-kanak.
Ia punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini di kenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung saat ia sedang shalat Isya.
Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama anak-anaknya, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.
Karena kemauan untuk belajar, Ibunya kemudian memasukkan anaknya yang di kenal hobi membaca ini Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta yang merupakan salah satu keistimewaannya. Ia menjadi sosok favorit di sekolahnya.
Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai di sana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman.
Karena mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya penguasaan teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara di kala Indonesia pada waktu itu masih berkembang.
Pada waktu itu pemerintah Indonesia di bawah Soekarno gencar membiayai ratusan siswa cerdas Indonesia untuk bersekolah di luar negeri menimba ilmu di sana. Ia adalah rombongan kedua di antara ratusan pelajar SMA yang secara khusus di kirim ke berbagai negara.
Dalam profil Habibie, di ketahui bahwa ia kemudian memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).
Pendidikan yang di tempuh Habibie di luar negeri bukanlah pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek.
Ketika sampai di Jerman, Ia sudah bertekad untuk sunguh-sungguh di rantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari.
Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana di berikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain.